Catatan Harian Menantu Sinting
Amang oi, Amang... (Ya Ampun)😂
Judul novelnya sih Catatan Harian Menantu Sinting, tapi yang tepat sih mertuanya yang sinting. Kalau saya punya mertua kaya Mamak Si Sahat a.k.a mertuanya si Minar ini, sudah pasti saya jadi sinting 😵.
Gimana gak sinting?
Bayangin deh punya ibu mertua yang suka ngabsen berapa kali kita naik ranjang...
"Torus kenapa sudah lama tak kudengarnya bunyi ranzang itu, Kalok memang botul sih klian tiap malam tak langsung modom (tidur). Unang margabus ho, Minar! Aku tahu deh kapan klian langsung modom kapan tidak kok. Dan sudah..." kata si Mamak ke si Minar.
Parahkan???
Saking si Mamak bersitta-sitta kalo sudah meninggal, semua anaknya harus sudah menikah dan punya anak, saur matua.
Apalagi di keluarga Batak yang menganut patrilineal, penerus keluarga dari laki-laki tentunya diidam-idamkan, jadilah si Minar dan si Sahat yang masih pengantin baru terus menerus dikontrolnya supaya cepat punya baby.
Bukan itu aja, si Mamak juga tahu masa subur si Minar, OMG!😱
Yang bikin kesel terus pengen gigit ulekan, tingkah lakunya itu loh...
Bayangin lagi:
- ngatur keuangan rumah tangga si Minar.
- nulis status di Facebook tentang hubungan merokok dan kualitas sperma anaknya. Horor ya ada mertua di FB, apalagi klo mertuanya kaya si Mamak yg gak bisa sortir postingan 😂.
- G-string Victoria Secret-nya si Minar disangka kain perca, dijadiin tambalan tuk kebayanya.
- seks toy disangka senter 😂.
Dah berasap deh kepala kaya teko air yg mendidih bayangin mertua kaya gitu dan suami yang gak bisa tegas. Tapi perut juga geli, mules ngakak karena ceritanya lucu.
Saya suka ceritanya yang mengenalkan budaya Batak secara ringan, seperti gaya orang Batak berbicara yang tanpa basa-basi. Jadi tahu sedikit bahasa Batak hehe...
Anyway, berhasil gak si Minar punya anak? Sampai kapan Si Mamak mertua gangguin mereka terus?
Penasaran deh, belum baca sampai habis soalnya.
Komentar
Posting Komentar