Novel Athirah
"Hidup... Sesuatu yang tak perlu kau takutkan jika kau tahu makna kesabaran..."
Dulu dapet novel ini seneng bgt deh, apalagi si akang dikasih langsung sama Mba Ae, Alberthiene Endah. Gimana gak senang? Secara Mba Ae seorang penulis yang dah lama berkecimpung di dunia kepenulisan, dari jadi redaktur majalah Femina sampai jadi Pemred majalah Prodo. Mba Ae juga dah menulis banyak buku; buku edukasi, buku biografi (KD, Chrisye, Ana Avantie, Merry Riana, dan beberapa pejabat), dan novelnya juga ada yang bestseller dan mendapat penghargaan.
Novel Athirah ini sendiri sudah tayang di layar lebar, mendapat piala Citra dan nominasi dari FFI. Film Athirah juga sudah mengikuti ajang festival film internasional dengan judul Emma, yang artinya ibu.
Ya, novel/film yang bersetting di Makassar ini bercerita tentang perjuangan seorang ibu hebat yang gigih mempertahankan keutuhan keluarganya. Ibu hebat itu bernama Athirah. Pada awal perkawinannya, rumah tangga Athirah berjalan dengan indah, suami istri selalu harmonis dalam rumah tangga dan bisa membangun kerajaan bisnis mulai dari nol sampai sukses.
Bagian cerita yang sangat saya ingat, karena kesuksesan bisnis mereka, mereka sekeluarga bisa pergi berhaji dengan membawa anak-anak mereka menggunakan kapal laut.
Kebayang yah? Gimana pengorbanannya jaman dulu ketika pergi berhaji? Dengan kapal laut yang memakan waktu berbulan-bulan, mengorbankan materi dan jiwa raga. Saat itulah mereka mendapat cobaan, kehilangan salah satu anak mereka karena sakit selama di perjalanan. Hati ibu yang mana yang tidak sakit saat ditinggalkan buah hatinya? Sedih...
Cobaan yang lebih berat datang lagi pada saat sang suami melirik dan menikah dengan perempuan lain. Sang suami jarang pulang, bahkan hampir tidak pernah memberi nafkah. Athirah harus berjuang seorang diri memenuhi kebutuhan hidupnya dan anak-anaknya. Ia mulai berbisnis kain, bisnisnya pun sukses. Setiap keuntungannya ia tabung dalam bentuk logam mulia. Logam mulia inilah yang dijadikan modal bisnis otomotif anaknya. Anaknya pun sukses menjadi supplier otomotif Jepang di Indonesia, mobil dengan merk Kijang (Kerjasama Indonesia-Jepang).
Sedangkan sang suami mendapat karmanya, bisnisnya terpuruk. Saat tidak ada materi, istri kedua dan anak-anaknya pun mengacuhkannya. Terpaksa ia menelan rasa malu dan pahitnya untuk meminta uang pada Athirah...
Begitulah karma, setiap perbuatan baik atau buruk akan balik ke diri kita sendiri.
Apa Athirah Sudi menolong suaminya? Harus punya hati seluas samudra untuk melakukan kebaikan itu ya...
Athirah adalah sosok ibu dari Bpk Yusuf Kalla. Tapi cerita ini lebih menceritakan sosok Athirah dan perjuangannya untuk keluarga. Bagus bgt tuk dibaca. Tutur cerita Mba Ae yang ringan tapi indah, sukses membawa saya berimajinasi menyusuri Bone dan Makassar, ngebayangin makanan khasnya juga (bikin lapar 😂), dan menambah semangat saya untuk menjalani hidup 👍💪.
Met pagi, Friends. Semoga selalu dalam keadaan sehat dan selamat.
Turut berduka tuk korban gempa 🙏.
Yang perlu kita ingat, setiap bencana intinya adalah peringatan.Terutama peringatan untuk diri sendiri tuk eling, mendekat pada-Nya dan berlaku baik pada semua ciptaan-Nya.
#justsharing
#joyfulisblessing
Komentar
Posting Komentar